Gudangvector.com -- Malam ini saat kubuka laptop
usang, sedikit berdebu, dan kotor ini. Berniat hanya untuk mencari pas foto
yang akan kugunakan untuk memperbaharui Curriculum
Vitae dan entah kenapa, tiba-tiba saja kuingat 12 tahun yang lalu, ketika
aku menginjakkan kaki pertama kali di kota Jogja.
Dengan niat untuk mencari ilmu, dengan sangat
berani yang seakan mengalahkan egoku yang pada saat itu belum berani tinggal
jauh dari orang tua dan kehidupan masa mudaku yang penuh dengan keceriaan. Masa-masa
yang sulit untuk dilupakan dan berada dalam zona nyaman di Kabupaten Kuningan
Jawa Barat. Tapi aku sangat percaya diri karena diterima di salah satu
Universitas Negeri terbaik yang ada di Jogja.
Ya! aku memulai kehidupan baru, lingkungan baru,
teman-teman baru, budaya baru, bahkan mungkin pergaulan yang baru. Bermodalkan
informasi yang sangat minim tentang itu semua, aku memutuskan untuk berjuang
mencari sebuah titik kehidupan baru yang bisa dikatakan sangat asing daripada
kehidupanku yang sebelumnya.
Aku kuliah di Jurusan Teknik Geodesi,
Universitas Gadjah Mada. Jurusan yang belum banyak dikenal orang, akan tetapi
prospek kedepannya bisa sangat cerah dan prospektif. Hanya 2 kata yang bisa
mewakilkan yaitu mumet dan
membosankan. Benarkah? Iya!! Lol.
Jogjaku, Nostalgiaku
Di masa-masa kuliah waktu itu, semester pertama
hingga semester keenam berlangsung dengan lancar tanpa masalah. Tapi pada
semester 7 ke atas, sepertinya ada yang sedikit menganggu konsentrasi
belajarku, ada sedikit pergeseran pandanganku antara kuliah dan hobi.
Ada hal unik yang sebenarnya bisa dibilang
keberuntungan, akan tetapi bisa juga dibilang malapetaka, kenapa? Karena aku
kuliah di jurusan Teknik Geodesi atas saran orangtuaku, tapi memang ada yang
sedikit mengganjal sepertinya. Jujur saja aku tidak suka dengan pelajaran
menghitung a.k.a matematika. Meskipun
saat SMA dulu aku melibas habis semua pelajaran tersebut.
Nah, di Teknik Geodesi ini sebagian besar mata
kuliahnya memang menghitung dan bermain logika. Terus gimana dong? Mau gak mau
ya harus diikuti, orang tua sudah bersusah payah bekerja untuk men-support anaknya dalam segi biaya dan
dukungan hanya untuk anaknya. Dan untuk otak yang cemerlang harus tinggi protein, oh iya jadi keinget produk Greek Yogurt yang tinggi protein, jadi bisa seimbang malah bagus.Bisa dicoba kalau yang mau ya:)
Game Online, Desain Grafis dan Laptop ASUS pertamaku
Di sisi lain, aku memiliki hobi bermain game online.
Hal ini memang sudah menjadi teman sehari-hariku disaat suntuk dengan kuliah
dan bosan dengan menghitung. Apalagi aku didukung oleh orangtua dengan
dibelikan sebuah Laptop ASUS A42F pada tahun 2010 dan saat itu sudah mendekati
masa-masa skripsi di semester 7 (sayangnya
aku gak punya foto laptop bersejarahku).
Laptop yang pada masanya memang memiliki
spesifikasi yang sangat mumpuni untuk bermain game online, sehingga aku mulai kecanduan bermain game online. Bahkan hampir setiap hari
setelah selesai mengerjakan tugas pasti bermain game online. Aku hampir melupakan aktifitas untuk bersosialisasi
dengan teman dunia nyata. Setiap diajak meet
up atau kopi darat dengan teman komunitas, aku sering menolak karena
kecanduan main game online dengan
teman di dunia maya yang aku anggap lebih seru dan asyik. Dan aku berfikir
tidak perlui pindah tempat atau berkendara ke tujuan kopi darat untuk bertemu
dengan mereka karena rasanya badan sudah mager
(males gerak) duluan (emang dasar males aja kali ya hehehehe).
Kelebihan dan kekurangan game online |
Memang awalnya berpikir game hanya untuk mengisi waktu kebosanan tapi ternyata tidak, dan aku
salah persepsi. Aku pernah sampai di titik terparah dalam bermain game yaitu semalam suntuk tanpa
memikirkan diriku sendiri dan orang lain di sekitarku, yang paling parahnya
lagi aku diputusin oleh pacarku saat itu. Dia selama ini sudah berusaha untuk
mengingatkanku akan pentingnya pendidikan, tentang masa depan yang lebih baik,
dan bagaimana orang tua ku sudah bekerja keras untuk memberikan kebutuhan yang
terbaik untukku di perantauan yang notabene aku hanya seorang diri. Akan tetapi
aku hanya berikir untuk menjalani hidupku dengan caraku sendiri, menikmati apa
yang ada di depan mata. Itu adalah konflik serta dilema yang kualami disaat
masa labil dalam hidupku. Pengalaman ini mengajarkan banyak hal yang tak akan
pernah terlupakan.
Aku sempat berpikir ”Bisa ancur nih hidup kalo aku main game terus”, dari situlah aku
mencari kesibukan lain yang lebih bermanfaat, karena bermain game mempunyai dampak buruk terhadap
kuliahku saat itu.
Akhirnya ada hal lain yang ingin kucoba yaitu
Desain Grafis. Awalnya hanya melihat sebuah karya digital seorang teman yang menurutku itu sangat bagus dan sangat
diapresiasi di media sosial pada zaman keemasan facebook, dia hanya menggunakan software
pengolah desain yaitu Corel Draw.
Karya temanku selalu mendapat respon positif dari
semua orang. Kemudian aku berpikir “kenapa
dia bisa, sementara aku? hanya bermain game online yang notabene tidak
menghasilkan apapun, bahkan karya yang bisa diapresiasi oleh orang banyak”.
Sejak saat itulah aku mencari tahu tentang desain grafis, apa itu desain
grafis, apa sih yang bisa membuat banyak orang mengapresiasi suatu karya dan
dimana letak seninya? “awam” mungkin
satu kata yang bisa mendeskripsikan diriku pada saat itu terhadap desain
grafis.
Kenapa Memilih Menjadi Desainer Grafis?
Sejak saat itu aku belajar semuanya yang
berhubungan dengan desain grafis dan aku mulai belajar menggambar digital secara otodidak, mulai mencontoh
karya orang dengan tujuan belajar. Aku sadar, aku mulai tertarik mengulik
tentang itu semua. Hasilnya bagaimana? Apakah aku memang ada bakat di Desain
Grafis, Atau malah hanya penasaran?.
Memilih untuk menjadi desainer grafis |
Tahun 2011, aku sudah mulai mengurangi bermain game dan banting setir untuk mempelajari
desain grafis secara otodidak melalui buku dan e-book. Banyak rintangan yang dilalui saat belajar desain, salah
satunya mungkin kritikan pedas dari teman, karena aku belum mengerti apa arti
dari keindahan visual dan estetika desain yang sesungguhnya.
Kritikan itulah yang membuatku lebih kuat dalam
menghadapi berbagai ujian, entah itu kritikan yang membangun maupun kritikan yang
menjatuhkan, dan akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka jasa desain.
Sebelumnya memang aku belum mengkomersilkan
hasil desainku, seperti membantu teman yang ingin mempunyai logo untuk bisnis
kecil-kecilannya, membuatkan desain logo untuk acara event di kampung tempatku kost di Jogja, dll.
Memang untuk memperbanyak portofolio juga sih
tujuan awalnya, hehehe. Hasilnya tak
terhitung jumlah desain yang sudah ku buat dari awal aku menggeluti dunia
desain grafis. Semuanya kusimpan rapi di folder
laptopku. Ini adalah aset berhargaku dan mungkin saja bisa menjadi gudang vector untuk membuat desain desainku
selanjutnya.
Raih mimpimu!! |
Hal bahagia yang pernah ku rasakan setelah banting setir adalah memenangkan kontes logo design yang diselenggarakan oleh salah satu penyelenggara pihak ketiga antara client dan desainer dengan hadiah mencapai $900 pada tahun 2013. Sejak saat itulah bisa dibilang aku memang cocoknya di dunia desain grafis.
Kejadian Tak Terduga
Suatu malam di bulan Desember tahun 2015, aku
menemui client-ku di sebuah café di
salah satu sudut kota Jogja. Client-ku
ingin membuat logo untuk produk makanannya yang akan mulai dipasarkan dalam
waktu dekat. Dengan tergesa-gesa aku berangkat ke café tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Aku gak bawa laptop karena terburu-buru, harusnya
sih aku menunjukkan portofolio desainku yang pernah aku buat sebelumnya,
rencananya akan sedikit show off dan
mempresentasikan kemahiranku membuat logo disertai dengan filosofi, dan
akhirnya aku memutuskan untuk menjelaskan secara verbal saja.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11
malam, hujan gerimis mengantarkanku ke parkiran café yang tak jauh dari meja
tempat kami bercengkerama tadi. Diiringi dengan jabat tangan perpisahan
sementara dengan clientku, aku pamit
pulang.
Rencananya, setiba di kost aku akan langsung ingin
mencurahkan kerangka-kerangka ide pada obrolan tadi ke dalam desain grafis, dan
pastinya inspirasi dan ide sudah melekat di otak kreasiku. Perjalananku menuju
kost sedikit kurang nyaman dan aku merasa suasana hati ada yang berbeda.
Sesampainya di kost, aku memarkirkan seperti biasa motor vespa jadulku di sudut
parkiran kost yang sudah sepi.
Ketika membuka pintu utama aku menyadari ada yang
tidak beres yang aku lihat. Pintu kamarku terbuka sedikit dengan gagang pintu
yang menganga. Aku pun masuk kamar dan kaget karena keadaan kamarku berantakan
tak karuan. Langsung saja aku mencari aset berhargaku yaitu laptop kesayangan.
Sudah kuduga, bentuk usang laptopku semenjak
tahun 2011 yang selalu menemaniku sudah tidak berada di tempat semula. Aku
harus menerima kenyataan pahit bahwa kamarku dibobol spesialis pencuri laptop,
karena barang berharga lainnya masih tetap utuh.
Aku mulai panik, apa yang harus aku perbuat?
Sementara data data penting, memori indah, dan kenangan yang tidak bisa
diulangi begitu saja, hilang semua tanpa bekas. Sedih memang jika mengingat ini
semua, tapi semua itu terjadi begitu saja dan sangat cepat kronologisnya. Pahit!.
Laptop Pinjaman yang Menghasilkan
Setelah kejadian pahit itu aku sudah tidak punya
lagi portfolio dalam bentuk file yang
tersimpan di mendiang laptopku. Salahnya juga aku tidak backup semua file di cloud. Mungkin memang sudah takdirnya. Teguran
yang sangat nyata untukku. Perlahan aku mulai mengumpulkan portfolio baru dari
nol. Untungnya saat itu pacarku dengan ikhlas meminjamkan sementara laptopnya
untuk kupakai membuat desain.
FYI kawan, pacarku yang meminjamkan laptop itu masih
orang yang sama dengan pacarku yang memutuskanku pada saat aku kecanduan Game Online hahaha. Pastinya kalian tau
lah singkat jalan ceritanya kenapa dia bisa balik lagi denganku hehehe. Oke lanjut
deh, Sebagai seorang desainer grafis pasti tahu kan apa aja yang bisa mendukung
perkerjaan ini, salah satunya yaitu laptop yang mumpuni dan sesuai spesifikasinya
untuk desain grafis.
Kebutuhan seorang desainer grafis |
Kemarin saat
browsing di Internet, iseng aku menemukan sebuah laptop yang sepertinya
sangat cocok untuk pekerjaanku. Masih dari brand
ternama ASUS. Ya! agak sedikit nostalgia dengan brand ini, karena yang mengantarkanku sampai titik ini adalah ASUS (jadi agak sedikit terharu deh).
Kenapa Memilih ASUS Vivobook Flip TP410?
BINGO!!! Setelah browsing sana sini, akhirnya ada satu
yang paling menarik hati yaitu ASUS Vivobook Flip TP410. Laptop ini sudah
cocok banget buat profesi desainer grafis sepertiku. Sedikit info nih buat
kawanku semua bahwa ASUS vivobook Flip TP410 ini canggih dan sangat keren dari
sisi visualnya saja sudah menarik hati bagai magnet.
Tau gak sih? Kalau buat presentasi di depan client ini sudah jadi wow banget,
percaya diri bertambah 100%, semangat bertambah, dan pastinya presentasi akan
berjalan dengan lancar dengan keceriaan yang memancar. Seandainya saja saat aku
bertemu client-ku waktu itu sudah
pakai laptop ini, tapi ah sudahlah.
Terus apa aja sih keunggulan dari ASUS Vivobook Flip TP410 ini? Yuk kita
kupas perlahan biar nempel kayak magnet.
1. Tipis
dan ringan
Dengan bobot hanya 1,6 Kg,
pastinya enteng kan dibawa kemana-mana, ASUS Vivobook Flip TP410 ini juga
sangat tipis, cuma 1,92cm. Bayangkan kawan ketebalan segitu ramping banget,
memang sangat menunjang jika dibawa mobile,
apalagi aku kerjaannya muter ketemu client, pasti less space banget deh di dalam tas.
Tipis dan Ringan |
2. Nano
Edge Display
Apa lagi nih keunggulannya?
ASUS Vivobook Flip TP410 ini mempunyai layar 14 inch, pas banget display segini
untuk menunjukan portfolio desain pada client.
Dengan body yang ultra tipis plus
berfitur ”Nano Edge” dapat memaksimalkan ukuran layar dan meminimalkan ukuran body. Jadi, desain dengan visual tingkat
dewa udah bisa terlihat dengan jelas. Dua poin ini aja udah kesengsem banget ingin memilikinya. Mengapa? Karena emang gampang dibawa kemana-mana
dan gak segede laptop lainnya.
Nano Edge Display |
3. Fingerprint
Sensor
Masalah keamanan? Jangan
diragukan lagi. Udah paling canggih deh ini ASUS Vivobook Flip TP410, jadi
laptop ini sudah dilengkapi dengan fingerprint
sensor. Sistem ini sudah langsung terhubung ke sistem operasi yang sudah ter-install yaitu Windows 10. Jadi, kalau
mau sign in ke Windows 10 cukup dengan
sentuhan jari, otomatis langsung
masuk ke dalam Windows-nya. Aman banget kan? Gak ada deh kejadian kalo laptop
di curi bisa sign in si pencurinya,
kecuali dia balik lagi buat nanya gimana cara sign in nya, hahaha.
Fingerprint Sensor |
4. Display
Mode
Namanya juga flip, ya pastinya stand mode-nya bisa berbagai gaya, ASUS Vivobook Flip TP410 ini
bisa disesuaikan stand mode-nya yang bisa
di buka tutup hingga 360° presisi tanpa batas, jadi dengan mode apapun pasti akan lancar kedepannya. Bisa di bikin gimana saja
sih posisinya? Yuk kupas lagi sampai ceria.
4 Display Mode |
Jadi posisi ini merupakan stand biasa, gausah deh yang namanya laptop itu kaku, bebas mau disimpan di meja, kasur, depan pintu, dll. Pokoknya flexible bisa disimpan dimana saja.
Powerfull Laptop
Seperti laptop pada umumnya, kalau aja kalian masih gak bisa move on dengan laptop yang dulu, bisa disesuaikan posisinya seperti layaknya sebuah laptop. Mungkin ini sangat cocok untuk kalian yang mempunyai sifat kalem dan gak neko-neko hahaha. Kalau lagi ngedesain dan menggunakan software desain, mode ini sangat memanjakan penggunanya.
Responsive Tablet
Sensitifitas touchscreen yang oke punya, memudahkan kalian disaat presentasi, kalau aku sepertinya akan memudahkan menunjukan hasil portofolio, mau di zoom in atau di zoom out mendukung banget pekerjaanku pastinya.
Shared Viewer
Jadi posisi stand begini cocok kalo kalian hobi nonton film, gausah deh yang namanya laptop itu kaku, jadi kalian tinggal duduk manis sama pacar , nonton deh film kesukaan kalian. Di jamin nyaman nontonnya, pastinya akan lebih romantic cieee.
Jadi tunggu apalagi? Banyak banget keuntungan
kalau kalian punya ASUS Vivobook Flip
TP410. Kenapa harus Vivobook Flip TP410? Kalau aku pribadi, fiturnya sangat
menunjang kebutuhanku sebagai desainer grafis. Lebih flexible untuk dibawa kemana-mana dengan body yang tipis dan bobot ringannya serta fitur keamanan yang double hanya butuh sidik
jari, sehingga gak perlu pusing privacy kalian
akan diliat orang lain hahaha.
Ditambah lagi dengan mode stand yang bisa diaplikasikan sesuai kebutuhan dimanapun dan kapanpun.
Kalau melihat kondisi saat ini, aku hanya punya laptop pinjaman (kalau pinjam bukan punya sih namanya,
hahaha) untuk menunjang pekerjaanku sebagai seorang desainer grafis, udah
top banget, saatnya ganti laptop pinjaman ini ke ASUS Vivobook Flip TP410, jadi
kalo diberi rezeki pengen deh punya ASUS Vivobook Flip TP410.
Pokoknya ASUS Vivobook Flip TP410 sudah
mendukung semuanya, jadi semacam di borong habis semua fitur kerennya tanpa
ampun. Bisa dibilang pengen nostalgia sama ASUS lagi, karena bagiku ASUS sangat
berharga sama seperti laptop ASUSku yang hilang di telan maling dahulu.
Istriku tersayang yang selalu menemaniku |
Kehidupanku akan menjadi lebih lengkap dan
sempurna seperti pacarku yang minjemin laptopnya sementara untuk mendukung
pekerjaanku, dan FYI yah,
Alhamdulillah saat ini sudah
menjadi istriku tepat tanggal 30 Agustus 2018
kemarin adalah menjadi hari kebahagiaan kami. Kesabarannya adalah semangat dan
kekuatanku untuk terus berkreasi serta berkarya. Bersyukur sekali bisa kenal
dan memperistri dia sekarang, dia bisa menjadi istri, ibu, teman, kakak dan adikku.
Kadang masih merasa canggung juga meskipun sudah menikah, tapi kami sangat bahagia
sekarang ini. So fun deh pokoknya.heheheh
Impian Memiliki ASUS Vivobook Flip TP410
Seandainya aku punya ASUS Vivobook Flip TP410,
pastinya pekerjaanku akan terbantu dengan mudah, khususnya di bidang desain
grafis. Karena memang sangat mumpuni sekali untuk user desainer grafis
sepertiku. Meeting dengan client pun pasti memiliki nilai plus, karena
di dukung oleh media yang sangat canggih dan keren seperti ASUS Vivobook Flip
TP410.
Saat ini pekerjaan desain grafisku sangat
bergantung pada sebuah laptop yang fiturnya semua dimiliki oleh ASUS Vivobook Flip TP410. Aku harus
bisa move on karena pernah Drop Out kuliah dari jurusan Teknik
Geodesi ini, dan sekarang pihanku adalah menjadi seorang desainer grafis, dan
menjadi seorang suami dari pacarku terdahulu. Tapi akan lebih lengkap lagi
kalau ditemani oleh ASUS Vivobook Flip TP410 sebagai penunjang pekerjaan yang
ku tekuni saat ini.
Hal yang ku suka adalah dengan dukungan display mode yang sangat beragam untuk
mendukung produktivitasku sebagai desainer grafis. Keunggulan ASUS Vivobook
Flip TP410 dalam hal display mode yang
sangat beragam membuatku ingin memilikinya, diantaranya adalah Media Stand yang dapat membantuku ketika
mempresentasikan hasil desain kepada client
dengan mudah dan nyaman.
Mode
kedua adalah Powerfull Laptop yang sangat cocok untuk
dijadikan sebagai laptop seperti laptop pada umumnya sehingga nyaman digunakan di
kantor dan di rumah, mode berikutnya
adalah Responsive Tablet yang ku
butuhkan untuk keadaan flexible dan
mudah digunakan saat jadwal padat karena cukup dengan satu sentuhan bisa
teratasi semuanya, dan mode Shared Viewer
memudahkanku ketika akan mempresentasikan tentang hasil desain di depan client.
Pokoknya dengan ASUS Vivobook Flip TP410 akan
membuatku tampak lebih professional di depan client. Itulah tadi ceritaku mulai dari nostalgia Jogja, cinta, game dan akhirnya pilihan hidup yang
sangat berwarna sebagai suami dan seorang desain grafis. Harapanku laptop usang
ini kelak akan berubah menjadi sebuah laptop ASUS Vivobook Flip TP410 jika Allah menghendaki. Sampai jumpa di
tulisanku selanjutnya ya. Salam panutanque.
ASUS Laptopku Blogging Competition by uniekkaswarganti.com.
howooooowww mantabbb gan, aku juga pengen punya e
ReplyDeleteMakasih gan, kalo pengen punya harus selalu yakin gan., hahaha
DeleteYuk cuss gan,,ngeflip emang lebih sip
DeleteAahhh. .Cerita dibalik Asus ini sungguh terlalu, terlalu indah dilupakan ,terlali sedih dikenangkan .
ReplyDeleteKok aku sudah curiga ya Dr awal Si pacar kamu tuh ya yg skrg jdi istri , BTW syelamat yaaa. .Semoga kehidupan baru rezeki baru juga .
Andaikan kauu datang kembaliii,,(laptopku yg ilang wkwk)
Deletekehidupan baru, semangat baru hehe,,mohon bimbingannya tetehh
Keren banget pokonya Asus, saya juga pake, mesinya bandel
ReplyDeleteAsus emang terbukti kualitasnya kang
Deletememang cocok nih buat desainer seperti mu mas laptop ini.
ReplyDeleteiya mas sangat mendukung pekerjaan banget hehe
DeleteMiris juga gan baca kisah hidupnya, padahal klo sekarang banyak yang dapet duit main game online, hhuhuhu
ReplyDeleteBtw mantap mas review ASUS VivoBooknya, pengn juga punya laptop 2-in-1 yang bisa jadi tablet juga
game online ada kekurangan ada kelebihannya mas,,
Deleteterbukti skg ada cabor e-sport hehehe
thx kunjungannya mas
Laptop idaman aku juga nih...
ReplyDeleteasus emang gda duanya ya kang,,aq jg ngidam bgt hehehe
DeleteCerita yang menginspirasi 😊 jadi pengen punya Laptop ASUS 😂
ReplyDeletethx mbaa,,iya ASUS emang mantep banget bikin mupeng
DeleteKeren bang. Salam kenal ya. Btw, Laptop ini emang bikin semua blogger mupeng ya bang.
ReplyDeleteiya bang,,mupeng banget jadinya ini,,..salam kenal ya bang
Deletejadi inget kerjaan jaman dulu sebagai desain grafis
ReplyDeletelho sekarang udah nggak lg mas?
ReplyDeleteHappy wedding.. jangan2 tengah malam masih suka kebangun buat main game online haha....
ReplyDeleteGrafisnya baguuuusssss.
Mupeng jg sama asus. G'luck ya :)
Makasih mbakk,,hehe
Deleteudah ga pernah sekarang game online nya..
nnti belok lagi idupnya,,dan udah ada yg ngurusin sekarang hahaha
Asus emang juara ya, Mas.
ReplyDeleteDan bener sih aku baru denger tuh nama Jurusan Teknik Geodesi.
Salam kenal, Mas. Aku juga di Jogja.
Biasa kalau pagi gowesan ke UGM juga sesekali.
Kalau gak sabtu minggu gowes dan sambil lari di UGM..he
Iya mas,,Teknik Geodesi emang ga gitu terkenal heheh
Deletewah jogja juga ya mas,,salam kenal yaaa
Iya, Mas..he
DeleteKapan2 kalau longgar bisa lah silaturahmi ya..
Tapi sepertinya seru mempelajari hal yang baru dan orang jarang tahu. Jadi tugas, Mas salah satunya kasih tahu orang tentang Geodesi..hehe
hayuk kang,,jogjanya dimana kang?? mempelajari hal baru itu penting bagi aku kang,,hehehe
DeleteWah, kisah hidupnya ngalahin sinetron kejar tayang nih ^^
ReplyDeleteBaidewei, spek Vivobook Flip TP410 ini memang cocok banget buat support karir seperti kita ya...
Good luck ya, Mas Aldhi...
Oh iya, 'comment as' nya ditambahi juga dong yang pakai "name/URL" biar bisa bantu sundul DA dan PA.
Juga untuk baris dalam satu paragraf usahakan maksimal 4 baris, agar ramah pembaca (user friendly) :).
Semoga berkenan...
makasi mbak,
Deleteiya nih asus memang mantapp..
btw, thanks mbak sarannya, bisa menjadi evaluasi kedepannya heheh
Semangat selalu dan salam kenal ya mbak
Terima kasih ya sudah berpartisipasi dalam ASUS Laptopku Blogging Competition. Good luck.
ReplyDeleteMakasih mbak Uniek,,semangat selalu..
Delete